Kamis, 21 April 2016

Cara Reset IP yang tidak bisa DHCP

Beberapa Petunjuk Troubleshooting DHCP

Sekilas
Dalam suatu infrastrucktur jaringan komputer dalam suatu organisasi, salah satu komponen penting pendukungnya adalah DHCP server. Untuk itu, adalah sangat penting buat administrator jaringan untuk bisa melakukan troubleshooting DHCP server terhadap segala bentuk masalah yang berhubungan dengan DHCP server, baik masalah yang timbul akibat kesalahan konfigurasi dan instalasi DHCP, sampai masalah kecil yang menimpa sebuah computer yang tidak bisa menerima IP address dari DHCP server ini.

1.    Verifikasikan konfigurasi clients
Salah satu indikasi kegagalan suatu DHCP adalah jika sebuah komputer / client kehilangan koneksi terhadap resource-2 jaringan ataupun jika sebuah client komputer tidak bisa mendapatkan koneksi ke jaringan kali pertama. Pilihan kita adalah memastikan apakah ini berasal dari DHCP server, dari client itu sendiri, atau dari sumber lainnya.

Pastikan client menerima IP
Salah satu cara memulai troubleshooting DHCP adalah dari client untuk memastikan bahwa client menerima IP address dari DHCP server. Anda bisa lakukan command line “ipconfig /all” dari prompt DOS c:\> (kalau dari Windows tekan tombol Windows dan R bersamaan, terus ketik CMD dan tekan Enter). Bisa diperhatikan output dari “ipconfig /all” ini menunjukkan adanya DHCP enabled = YES. Ini berarti konfigurasi TCP/IP telah di konfigure untuk menerima IP address secara automatis, dan jika DHCP server tersedia maka client tersebut harusnya sudah bisa menerima konfigurasi IP address dari DHCP server.
Atau bisa di klik gambar komputer di pojok kanan bawah dan pilih tab Support, bisa diperhatikan jika sebuah komputer bisa menerima konfigurasi dari DHCP server maka Connection status adalah “Address Type” = “Assigned by DHCP” (lihat gambar)

Troubleshooting DHCP server

Gunakan tombol “repair”
Pada gambar ditunjukkan kalau komputer masih juga belum connect, bisa di klik tombol “Repair”. Atau jika anda pertama kali melihat tanda segitiga kuning yang menanda kan tidak menerima konfigurasi dari DHCP server, coba klik tanda “Repair” ini.
Tahukah anda apa yang dilakukan computer dengan command “Repair” ini?
Ada 6 langkah yang dilakukan oleh Windows saat melakukan proses “Repair” yaitu sebagai berikut:
1.    Melakukan pesan DHCP request untuk melakukan pembaharuan leasing IP address. Hal ini mirip dengan kalau melakukan command “ipconfig /renew”
2.   Menghapus cache ARP, langkah ini sama dengan kalau kita mengetikkan command “arp –d *”
3.   Menghapus cache NETBIOS, yang sama dengan kalau kita melakukan “nbtstat –R” pada command prompt
4.   Menghapus cache DNS, yang sama dengan command prompt “ipconfig /flushdns”
5.   Melakukan register ulang NetBIOS name dan IP address dengan WINS server. langkah ini sama dengan command prompt “nbtstat –RR”
6.   Register ulang computer name dan IP address dari client computer kepada DNS server dan sama dengan command prompt “ipconfig /registerdns”
Jika client sudah bisa menerima IP address yang sesuai dengan jaringan dan tidak ada pesan Warning adanya IP conflict, maka bisa dianggap client tidak ada masalah dengan adanya IP address.


Troubleshooting DHCP – IP Conflict

Jika client diberikan sebuah IP address yang ternyata sudah digunakan oleh client lain pada jaringan local yang sama, maka akan terjadi warning message adanya address conflict. Anda juga bisa memeriksa di event viewer adanya conflict address ini seperti gambar diatas.
Jika IP address ini dari DHCP server, maka hal ini adalah pertanda adanya DHCP lain pada jaringan anda, atau re-deployment dari scope DHCP secara tiba-2.
Melacak adanya DHCP server lain
Untuk memastikan nya, command dhcploc.exe (ada pada windows support tool) bisa digunakan untuk melacak adanya DHCP asing pada jaringan (karena bisa saja ada yang iseng bikin DHCP server). Setelah anda memastikan DHCP server yang lain sudah dimatikan, pertama kali naik kan dulu “conflict detection attempt” baru perbaharui client dengan command “ipconfig /renew” atau klik “repair”. Atau anda juga bisa menggunakan command line “shutdown /i” untuk me-restart beberapa remote komputer sekaligus.

Kegagalan mendapatkan IP dari DHCP server
Jika anda mendapati output dari “ipconfig /all” menunjukkan adanya IP address dari APIPA (169.254.0.1 sampai 169.254.255.254), atau dari alternate configuration, pertama kali lakukan “ipconfig /renew” atau klik “repair”. Jika hasilnya masih sama, hal ini menunjukkan adanya:
1.    Tidak adanya DHCP server / DHCP relay agent pada range broadcast
2.   Putusnya koneksi DHCP server
3.   DHCP server scope bermasalah

Bagaimana anda bisa memastikan adanya DHCP server pada broadcast range? Karena IP clients didapat dari IP address APIPA, maka anda tidak bisa melakukan ping ke DHCP server karena beda jaringan. APIPA pada range 169.254.0.0 – 169.254.254.254 dengan subnet mask 255.255.0.0. maka untuk itu anda harus memberikan IP address statis kepada client computer yang bermasalah ini dengan IP pada range address yang sama dengan DHCP server.
Gunakan “netsh dhcp show”
Jika IP address statis sudah di konfigure, maka anda bisa melakukan ping ke server DHCP. Jika anda tidak mengetahui IP address DHCP server maka pada command prompt ketikkan “netsh dhcp show”. jika hasil ping ke DHCP server berhasil – berarti koneksi ke DHCP server tidak bermasalah. Jika sudah bisa dipastikan bahwa kedua point 1 dan 2 tidak ada masalah, maka kecurigaan bisa karena adanya konfigurasi scope IP address DHCP server.
Jika semua clients tidak mendapatkan IP address, pastikan terlebih dahulu bahwa:
1.    DHCP server instalasinya sempurna
2.   Konfigurasi DHCP server juga sempurna
3.   Authorized juga berhasil, harus dari user Enterprise admin atau member Enterprise pada active directory domain anda.
Untuk memastikan scope IP address tidak bermasalah, maka pastikan bahwa scope active dan tidak habis semua nya dipakai oleh clients. Anda bisa melakukan yang berikut:
§  Re-authorized ulang bila perlu.
§  Deactivate scope kemudian active kan lagi.
§  Jika scope cepat habis, kurangi durasi lama sewa (lease time). Hal ini akan mempercepat pelepasan IP yang dipinjam clients (terutama yang tidak aktif).
§  Pada client jika gagal, selain memastikan koneksi ke DHCP OK, pastikan juga port UDP 67 dan UDP 68 tidak di block.

Adakalanya sebuah PC tidak juga bisa mendapatkan konfigurasi IP address dari DHCP server walaupun konfigurasi TCP/IP sudah diset untuk menerima IP address secara automatis. Hal ini biasanya terjadi pada komputer yang habis dipakai pada konfigurasi koneksi internet dengan ICS (Internet Connection Sharing). Anda harus memancing nya terlebih dahulu dengan memberikan IP address statis / manual pada range yang sama dengan DHCP server. setelah itu coba ping ke DHCP server, jika berhasil maka kembalikan konfigurasinya pada “Obtain IP address automatically” dan restart PC, atau cukup lakukan “ipconfig /renew” atau klik “repair”.


Rabu, 20 April 2016

Penyelesaian Masalah Melalui Registry dan Services

Cara Memperbaiki Registry yang di Disable oleh virus

 

Cara mengatasi registry windows yang di disable oleh virus, Memang Masalah yang sering terjadi pada komputer dengan sistem operasi windows adalah virus. Penyakit komputer seperti ini memang sedang marak terjadi dibeberapa daerah di indonesia.

Perlu berhati-hati dengan virus lokal indonesia yang saat ini banyak menyebar menginveksi komputer. Diantaranya virus yang paling mengganggu adalah virus Shortcut, ranmit atau sejenisnya yang cara kerjanya menyembunyikan file asli kita dan menggantinya dengan shotcut baru yang menyamar sesuai dengan nama file milik kita yang tersimpan pada komputer kita. Maka dari itu, sahabat wd-kira perlu mengetahui darimana media penyebaran virus berasal, atau darimana virus tersebut menginfeksi komputer kita ?
Cara membersihkan virus shortcut ini memang agak susah jika dibandingkan dengan virus buatan luar negeri seperti vorm, trojan dan lain-lain, karena virus buatan lokal indonesia ini tidak terdeteksi oleh Antivirus Buatan Luar negeri seperti Avast, AVG, Avira, Norton dan lain sebagainya. Namun Indonesia juga sudah punya Antivirus yang memang di khususkan untuk membasmi virus lokal, yaitu Smadav Antivirus. Namun terkadang virus shortcut tersebut tetap saja lolos dari pemindaian Antivirus Smadav. Salah satu cara untuk mengatasi virus shortcut ini adalah dengan memperbaiki Registry pada komputer kita. karena cara kerja virus shortcut ini memang dengan cera merubah beberapa settingan pada registry komputer.



Tetapi Masalahnya, Registry Editor pada komputer juga sudah terinveksi oleh virus tersebut, dan ketika dibuka malah muncul tulisan "Registry editing has been disabled by your administrator". Lalu bagaimana cara mengatasinya ? setelah sedikit mencari bantuan, akhirnya wd-kira menemukan cara mengatasi Registry yang telah di disable oleh Virus. Berikut caranya, Silahkan simak baik-baik sob :

Cara mengatasi Registry yang di disable oleh virus
1.      Langkah pertama, Silahkan sobat Masuk Menu Run, yaitu dengan cara klik tombol start dan ketik CMD pada kolom search, atau bisa juga dengan cara menekan tombol Windows + R pada keyboard laptop atau komputer lalu mengetikan CMD, lalu tekan enter.
Note : Jika CMD atau Command prompt juga di disable oleh virus, maka cara membuka cmd tersebut adalah dengan cara berikut :

1.                  Buka Notepad
2.                  Selanjutnya silahkan ketik cmd.exe pada notepad tersebut, lalu simpan file notepad dengan nama cmd.bat
3.                  Selanjutnya, silahkan buka file cmd.bat tersebut, maka halaman command Prompt atau cmd akan terbuka.
2.      Setelah Menu CMD atau command prompt terbuka, Silahkan ketik kode berikut pada Jendela CMD tersebut :

reg delete HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\System /v DisableRegistryTools


3. Jika pada jendela cmd tersebut muncul pertanyaan "Delete Registry Value DisableRegistryTools?"Silahkan sobat ketik Y lalu tekan enter.
4.     Setelah itu silahkan tutup jendela CMD tadi dan silahkan coba buka registry editor dengan cara masuk menu RUN atau dengan menekan tombol Windows + R pada keyboard lalu ketik Regeditlalu tekan Enter.
5.      Jika Menu Regedit sudah terbuka, berarti cara yang kita lakukan diatas telah berhasil.


Cara mengatasi “Task Scheduler Engine has stopped working” di Windows

Tampaknya kita akan berurusan kembali dengan salah satu pesan error di Windows, yang kali ini berurusan dengan Task Scheduler Engine. Pesan bahwa service task scheduler tidak bekerja tersebut akan muncul dalam interval waktu tertentu walau anda telah menutupnya. Ini bisa menandakan masalah pada service di Windows atau bisa saja ada program yang berusaha memanfaatkannya dan gagal.

Pesan error ini lengkapnya adalah sebagai berikut:

Task Scheduler Engine has stopped working
Windows can check online for a solution to the problem.
– Check online for a solution and close the program
– Close the program

Apakah Task Scheduler itu? Task Scheduler adalah salah satu service di Windows yang berfungsi mengatur program atau proses yang dijalankan pada waktu tertentu, jadi penjadwalan adalah fungsi utamanya.

Kenapa bisa terjadi masalah “Task Scheduler Engine has stopped working”? Masalahnya bisa dari service Task Scheduler Engine yang mati, kesalahan pada program yang memanfaatkan, fitur Data Execution Prevention (DEP) yang salah setting, dan lainnya.

Bagaimana cara mengatasi “Task Scheduler Engine has stopped working” ini? Silahkan ikuti beberapa metode dibawah, semoga salah satu caranya berhasil memperbaiki komputer anda.
Mengaktifkan service Task Scheduler di Windows.

1.   Cara pertama tentu adalah menghidupkan kembali service Task Scheduler Engine, silahkan akses dialog Run dengan menekan tombol Windows + R. Kemudian isikan dengan services.msc.


2.   Cari “Task Scheduler” dari daftar service Windows yang ditampilkan. Perhatikan apakah statusnya adalah “Started” bukan “Stopped”, kemudian Startup Typenya adalah “Automatic” bukan “Disabled” atau “Manual”.


3.   Kalau status dan startup typenya bukan seperti yang saya informasikan diatas, silahkan double click atau klik kanan kemudian pilih properties. Ubahlah tipe startupnya menjadi Automatic dan status servicenya Started. Klik Apply dan OK untuk menerapkan perubahan anda.


4.   Semestinya setelah ini tidak akan muncul kembali peringatan mengenai service Task Scheduler yang gagal dijalankan, kalau masih belum sukses juga silahkan coba metode selanjutnya.
Menonaktifkan Data Execution Prevention Protection di Windows.
      Perlindungan Data Execution Prevention (DEP) merupakan salah fitur keamanan penting dari Windows yang berfungsi memblokir akses program yang berniat buruk ke program lainnya. Sayangnya beberapa program yang aman kadang terkena razia si DEP ini, salah satu yang bisa menjadi korbannya adalah Task Scheduler Engine ini.
     Untungnya anda bisa mematikan Data Execution Prevention Protection ini secara global dan permanen di Windows. Cukup panggil command prompt dengan hak Administrator dan ketikkan perintah berikut bcdedit.exe /set {current} nx AlwaysOff, kemudian tekan Enter.


     Saran saya setelah melakukan perubahan konfigurasi di Windows untuk selalu melakukan restart, ini untuk memastikan modifikasi yang anda lakukan dibaca dan diterapkan oleh Windows. Semoga solusi diatas dapat mengatasi masalah “Task Scheduler Engine has stopped working” di komputer anda.




Rabu, 13 April 2016

Perbedaan perintah Linux di Ubuntu vs Debian

Perbedaan perintah Linux di Ubuntu vs Debian


Perintah Dasar Linux Ubuntu


1. sudo su
Digunakan untuk login sebagai root/pengguna tertinggi
Sintaks sudo su

2. login
Digunakan untuk login sebagai user lain, namun harus menjadi root dulu untuk bisa menjalankan peirntah ini.
Sintaks : login namauser
Contoh : login adam

3. cd
Digunakan untuk berpindah direktori
Sintaks : cd alamat_direktori
Contoh : cd /var/www

4. pwd
Digunakan untuk memperlihatkan di direktori mana posisi kita berada sekarang.
Sintaks : pwd

5. ls
Digunakan untuk melihat isi sebuah direktori.
Sintaks : ls

6. cp
Digunakan untuk melakukan copy file.
Sintaks : cp /direktori/file_yang_ingin_dicopy /direktori tujuan
Contoh : cp /etc/file1.txt /var/www

7. mv
Digunakan untuk melakukan memindahkan, cut atau rename file.
Sintaks :
mv /direktori/file_yang_ingin_dicut /direktori tujuan (cut)
mv /direktori/file_yang_ingin_direname /nama_baru_file (rename)
Contoh:
mv /etc/file1.txt /var/www
mv /etc/file1.txt file2.txt

8. mkdir
Digunakan untuk membuat folder baru.
Sintaks : mkdir nama_folder
Contoh : mkdir folder1

9. rmdir
Digunakan untuk menghapus folder.
Sintaks : rmdir nama_folder
Contoh : rmdir folder1

10. touch
Digunakan untuk membuat file baru.
Sintaks : touch nama_file
Contoh : touch file1.txt

11. rm
Digunakan untuk menghapus file.
Sintaks : rm nama_file
Contoh : rm file1.txt

12. more
Digunakan untuk menampilkan isi sebuah file
Sintaks : more nama_fie
Contoh : more file1.txt

13. echo
Digunakan untuk menuliskan sesuatu kata atau kalimat ke sebuah file.
Sintaks : echo “isi pesan” nama_file
Contoh : echo “Hai ini adalah contoh pesan” >> file1.txt

14. adduser
Digunakan untuk menambah user baru.
Sintaks : adduser nama_user
Contoh : adduser adamkurniawan

15. addgroup
Digunakan untuk menambah group baru
Sintaks : addgroup nama_group
Contoh : addgroup grup1

16. lsusb
Digunakan untuk melihat perangkat usb yang sedang terkoneksi ke komputer
Sintaks : lsusb

17. lspci
Digunakan untuk melihat perangkat pci yang sedang terkoneksi ke komputer
Sintaks : lspci
18. lshw
Digunakan untuk melihat hardware komputer.
Sintaks : lshw

19. dmesg
Digunakan untuk melihat hardware yang sedang beraktifitas
Sintaks : dmseg

20. top
Digunakan untuk melihat proses yang sedang berjalan, seperti Task Manager pada Windows.
Sintaks : top

21. cpuinfo
Digunakan untuk melihat spesifikasi komputer.
Sintaks : more /proc/cpuinfo

22. meminfo
Digunakan untuk melihat status RAM
Sintaks : more /proc/meminfo

23. clear
Digunakan untuk membersihkan layar
Sintaks : clear

24. halt
Digunakan untuk mematikan komputer, namun harus sebagai root.
Sintaks : halt

25. reboot
Digunakan untuk merestart komputer, namun harus sebagai root.
Sintaks : reboot

26. exit
Digunakan untuk keluar dari terminal.
Sintaks : exit

27. wget
Digunakan untuk mendownload via terminal
Sintaks : wget link_download

28. ifconfig
Digunakan untuk melihat konfigurasi ethernet/kartu jaringan.
Sintaks : ifconfig
29. apt-get
Digunakan untuk memperoleh paket/software dari repository ubuntu secara online.
Sintax : apt-get nama_paket
Contoh :
apt-get update (untuk melakukan update repository)
apt-get update wine (untuk mendapatkan paket wine)

30. tar
Digunakan untuk melakukan extract file.
Sintaks : tar [parameter] nama_file
Contoh : tar -xzvf komodo-edit-5.2.4-4343-linux-libcpp6-x86.tar.gz

31. nautilus
Digunakan untuk membuka tampilan GUI secara langsung.
Sintaks : nautilus
Contoh : sudo nautilus (menggunakan mode GUI dengan status root)

32. df -h
melihat sisa kapasitas harddisk.
sintaks : df –h

33. who 
digunakan untuk melihat nama login kita.
sintaks : who

34. cat          
digunakan untuk membuka file.
sintaks : cat
contoh: cat test.txt

35. date 
melihat tanggal
sintaks : date

36. cal
melihat kalender
sintaks : melihat tanggal

37. hostname 
Menampilkan nama komputer.
sintaks: hostname

38. free     
Melihat Free memory.
sintaks: free

39. History
melihat perintah apa saja yang pernah diketik
sintaks : History

40. deluser 
Menghapus user dari sistem
sintaks : deluser [nama user]
uname –r                   = Melihat kernel yang digunakan pada OS
uname -a                    = Informasi system kernel anda
cat /proc/cpuinfo        = Melihat file pada /proc directori yang bukan merupakan file nyata (not real files).
cat /proc/interrupts    = Melihat alamat interrupt yang dipakai.
cat /proc/version         = Versi dari Linux dan informasi lainnya.
cat /proc/filesystems   = Melihat filesystem yang digunakan.
cat /etc/printcap         = Melihat printer yang telah disetup
finger username          = Melihat informasi user, coba jalankan; fingerroot
last                               = Melihat user sebelumnya yang telah login di komputer.
uptime                          = Melihat jumlah waktu pemakaian komputer oleh seseorang, terhitung proses reboot terakhir.
ps (print status)            = Melihat proses-proses yang dijalankan oleh user
ps axu                           = Melihat seluruh proses yang dijalankan, walaupun tanpa terminal control, juga ditampilkan nama dari user untuk setiap proses.
top                                = Melihat proses yang berjalan, dengan urutan penggunaan cpu.
apropos                        =  Untuk mencari perintah pada sistem operasi yang mempunyai fungsi yang sama.
chmod                          = Mengubah perizinan suatu direktori/file.
wc                                = Menghitung jumlah kata, jumlah baris dan jumlah karakter dalam suatu file .
man                             = Singkatan dari manual yaitu untuk menampilkan halaman manual untuk semua perintah UNIX.
grep                             = Mencari isi suatu file di sembarang directori.
pwd                             = Menampilkan nama direktori dimana Anda saat itu sedang berada.
ps                                 = Digunakan untuk memonitor informasi tentang proses yang aktif dalam sistem UNIX.
kill                                =  Digunakan untuk menghentikan proses yang sedang berjalan.
bc                                = Perintah bc dapat digunakan sebagai calculator.
wall                             = Pengiriman pesan oleh super user.
                                         :w di gunakan u/ menyimpan file or sama dengan (save).
                                         :q digunakan u/ keluar dari editor tandan mentimpan file.
                                         :wq digunakan u/ keluar dari editor sekaligus menyimpan file.
tail                               = Menampilkan 10 baris terakhir dari suatu file.
ls –l                              = Melihat semua file lengkap
ls –a                              = Menampilkan semua file atau direktori yang tersembunyi
ls -f                              = Menampilkan semua file atau direktori tanpa proses shorting
grep root /etc/passwd =  Mencari kata atau kalimat dalam file






Perintah dasar linux di Debian

Berikut perintah-perintah dasar :
1. Any_command –help: menampilkan bantuan tentang perintah-perintah dasar dari linux debian
2. Ls : berfungsi untuk menampilkan direktori yang aktif. Jadi jika kita terlalu banyak membuka suatu direktori, kita hanya perlu mengetik perintah “ls” yang di ikuti nama direktori yang ingin kita buka pada program root terminal. Maka akan muncul pada layar dengan sendirinya.
3. Ls –al: sama dengan perintah “ls” hanya saja perintah “ls-al” menampilkan seluruh direktori yang aktif satu per satu pada layar.
4. Cd: merupakan singkatan dari change directory yang berfungsi untuk merubah direktori menggunakan cd.
5. Cp : sama dengan fungsi tombol Ctrl+c pada Windows yaitu untuk mengcopy suatu file.
6. mcopy : perintah ini berfungsi untuk mengganti nama suatu file dan juga memindahkan suatu file.
7. rm: yang merupakan singkatan dari remove files yang berfungsi untuk menghapus suatu data atau file.
8. mkdir: berfungsi untuk membuat directory baru, kepajangan dari perintah ini adalah make directory.
9. rm: sama dengan perintah rm files yaitu menghapus, hanya saja rm files menghapus suatu file sedangkan rm directory untuk menghapus suatu directory.
10. rm –r: perintah yang kepanjangan recursive remove yang berfungsi untuk menghapus suatu file, directory, atau subdirectory. Perlu kita tahu untuk berhati-hati menggunakan perintah ini karena perintah ini dapat menghapus semua data pada sistem, dan di Linux tidak ada perintah undelete.
11. more: dengan perintah more kita dapat melihat isi suatu file, dan isi file tersebut dapat di tampilkan layar per layar.
12. Less filename: bergunamenampilkan suatu file layar per layar. Jika kita ingin menghentikan perintah ini tinggal tekan tombol “p” maka akan berhenti.
13. pico filename: perintah ini berfungsi untuk mengedit suatu text file.
14. pico –w filename: sama dengan perintah ” pico filename” yaitu mengedit suatu text file. Hanya saja pada perintah ini di sertai dengan mengnokatifkan fungsi word warp. Dan perintah ini berguna untuk mengedit text file seperti /etc/fstab.
15. lynx file.html: perintah ini berfungsi melihat suatu file html dengan text mode. Perintah ini adalah salah satu cara membuka browser dan juga sesuai untuk mencari artikel tanpa image.
16. tar -zxvf filename.tar.gz: perintah ini digunakan untuk mengekstrak file tar sekaligus mengun-compres file tar tersebut.
17. tar -xvf filename.tar: sama dengan “tar -zxvf filename.tar.gz” yaitu berfungsi untuk mengekstrak suatu file tar tapi ada perintah ini adalah mengekstrak file tar yang tidak terkompress.
18. gunzip filename.gz: berfun gsi intuk meng-uncompress suatu file zip dengan menggunaka gunzip jika kita ingin untuk mengompress file.
19. bunzip2 filename.bz2: perintah ini di gunakan untuk meng-uncompress suatu file yang besar dengan format (*.bz2).
20. find / -name “filename”: jika di Windows terdapat menu search untuk mencari suatu nama file. Maka di Linux ada perintah find / -name “filename” untuk mencari suatu nama file.
21. locate: mencari suatu file berdasarkan nama file tersebut dan di mana lokasi penyimpanan file tersebut.
22. talk: suatu perintah yang berfungsi untuk menjalankan suatu percakapan atau berhubungan dengan computer lain.
23. mc: perintah ini digunakan untuk menjalankan “midnight commander” dengan bagus dan cepat sebagai file manager.
24. telnet : berguna untuk berhubungan dengan computer lain dengan protocol TELNET.
25. rlogin : merupakan singkatan dari remote login yang berfungsi untuk menghubungkan kita dengan computer lain.
26. rsh : kepanjangannya adalah remote shell yang merupakan jalan lain untuk menghubungkan kita dengan remote machine.
27. Clear: perintah ini berfungsi untuk membersihkan layar dari directory yang aktif