Senin, 11 September 2017

Pendelegasian Tugas Dan Tanggung Jawab

       Proses terorganisir dalam kerangka hidup organisasi secara langsung melibatkan banyak orang dan pribadi dalam mengambil keputusan? Pengarahan, dan pengerjaan kerja yang berkaitan dengan pemastian tugas.

- Pendelegasian dilakukan dengan cara membagi tugas, kewenangan, hak, dan tanggung jawab serta kewajiban.
- Tanggung jawab adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau yang dimiliki nya.
- Tugas adalah pekerjaan yang tanggung jawab seseorang, pekerjaan yang dibebankan, sesuatu yang wajib dilakukan atau ditentukan untuk perintah agar melakukan sesuatu dalam jabatan tertentu.

Pendelegasian menurut beberapa para ahli
1.    Menurut James A.F.Stoner, Pendelegasian adalah sesuatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan dalam organisasi, untuk melaksanakan pekerjaan yang telah di tetapkan dalam bidang masing-masing jabatan
2.    Menurut Alex S. Nitisemito, Pendelegasian adalah untuk kelancaran dalam memberikan wewenang
Ada beberapa teknik khusus untuk melakukan pelimpahan wewenang
1.      Tentukan dulu sasaran
2.      Tentukan tanggung jawab dan otority
3.      Berikan notifikasi pada bawahan
4.      Haruskah bawahan merampungkan pekerjaan
5.      Berikan latihan
6.      Lakukan pengendalian
3.    Menurut Manulang, Pendelegasian adalah wewenang agar proses delegasi itu berjalan efektif sedikitnya ada tiga hal yang harus diperhatikan :
1.    Delegasi wewenang adalah anak kembar siam dengan delegasi tugas dan bila keduanya ada harus dibarengi dengan pertanggung jawaban
2.    Wewenang yang didelegasikan harus diberikan kepada orang yang tepat baik dilihat dari sudut kualifikasi maupun sudut fisiknya.
3.    Mendelegasikan wewenang kepada seseorang harus dibarengi dengan pemberian motivasi
4.    Pejabat yang mendelegasikan kekuasaan harus membimbing dan mengawasi orang yang menerima delegasi

Senin, 07 Agustus 2017

Pangsa Pasar

PANGSA PASAR
      Pangsa pasar merupakan bagian pasar yang dapat diraih oleh perusahaan. Pangsa pasar menjadi salah satu indikator meningkatnya kinerja pemasaran suatu perusahaan. Misalkan sebuah perusahaan pada tahun 2005 memiliki target pangsa pasarnya sebesar 15% dengan biaya promosi sebesar 40 juta rupiah untuk membantu mencapai target tersebut, dan pangsa pasar yang dicapainya mencapai 16%, maka hal tersebut menandakan kinerja perusahaan yang baik. Apabila pada tahun 2005 tersebut pangsa pasar yang dicapainya hanya 14% maka menunjukan kinerja pemasaran yang kurang baik karena perusahaan menghadapi masalah efesiensi dan juga efektivitas. Terdapat beberapa faktor yang dapat ditelusuri dalam mengkaji masalah perusahaan yang tidak dapat mencapai target pangsa pasarnya yaitu : target pangsa pasar yang terlalu tinggi, munculnya pesaing baru, menurunnya daya saing perusahaan, dan atau kegiatan promosi yang tidak mencapai sasaran.

o   Pengertian Pangsa Pasar
Pangsa pasar (Market share) adalah persentase pasar yang ditentukan dalam ukuran unit maupun revenue dan dihitung berdasarkan specific entity. Market share merupakan sebuah indikator tentang apa yang dilakukan sebuah perusahaan terhadap kompetitornya dengan dukungan perubahan-perubahan dalam sales. 
Pangsa pasar menjelaskan penjualan perusahaan sebagai presentase volume total penjualan dalam industri, market, ataupun produk. Data dari Kajian Ekonomi dan Keuangan Vol.7 no.2 Juni 2003 menyatakan bahwa perolehan pangsa pasar untuk beberapa merek rokok di Indonesia tahun 2003 sebagai berikut : Gudang garam 32%, Djarum 25%, Bentoel <1%, Sampoerna 19%, dan kelompok lain 25%. Data perolehan pangsa pasar tersebut memberikan informasi bahwa pada kategori merek rokok yang dijual dipasaran diketahui Gudang garam merupakan merek rokok yang memperoleh pangsa pasar paling besar dibanding para pesaingnya.
Kotler (2006) menyatakan bahwa pangsa pasar (Market Share) adalah besarnya bagian penjualan yang dimiliki pesaing di pasar yang relevan. Di tahun 60-an yang gemilang, perusahaan dapat mengabaikan para pesaingnya karena kebanyakan pasar sedang tumbuh. Di tahun 70-an yang kacau dan 80-an yang mendatang, perusahaan-perusahaan  menyadari bahwa peningkatan penjualan sebagian besar datang merebut pangsa pasar dari pesaing. Sebagai akibatnya, perusahaan-perusahaan masa kini mulai menaruh perhatian pada upaya mengintai peluang mereka selain pada upaya memahami pelanggan saingan mereka.
Lanjut di ungkap Baroes (2009), pangsa pasar adalah besarnya bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan. Dengan kata lain penguasaan suatu produk terhadap pasar atau besarnya jumlah produk yang diminta yang di hasilkan oleh suatu perusahaan dibandingka dengan jumlah permintaan di pasar. Pangsa pasar dapat dipecah-pecah menurut wilayah politis, kawasan geografis yang lebih besar, ukuran, pelanggan, tipe pelanggan, dan teknologinya. Pangsa pasar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase (%), perhitungan untuk pangsa pasar (Market Share).

o   Hubungan Pangsa Pasar dengan Bauran Pemasaran
         Hubungan Market share dengan komponen Marketing mix dinyatakan sebagai hasil penggandaan tiap komponen pada Marketing mix dalam group target customer.
                              Market share = Promosi x Produk x Harga x Tempat x Service
Sementara faktor-faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi market share, yang ditentukan berdasarkan skor persepsi responden maka pada akhirnya akan digunakan untuk menghitung indeks pangsa pasar (market share index). Dan selanjutnya digunakan untuk melihat peluang-peluang pertumbuhan sebagai Market share potential. Setelah menentukan pangsa pasar potensialnya, selanjutnya perusahaan pada posisi untuk mendapatkan peluang guna pengembangan market share dengan rumus berikut :
                         Share Development Index (SDI) = Actual market share x 100 

o   Potensial market share
Komponen salah satu dari marketing mix dapat digunakan sebagai strategi pengembangan share yaitu :
1.      Strategi Promosi ;menciptakan kepedulian konsumen terhadap produk (Product Awarnes)
2.      Strategi Produk ; menciptakan minat dan kesuksesan terhadap produk (Product Attractiveness)
3.  Strategi Harga ; mendorong kesungguhan konsumen untuk membeli dengan menciptakan harga yang dapat diterima (Price Acceptable)
4.      Strategi Tempat ; menjamin ketersediaan produk di pasar (Product Available)
5.  Strategi Servis ; menciptakan pengalaman yang baik bagi konsumen sesudah melakukan pembelian dan mempertahankan pelanggannya untuk tetap loyal (Service Experience)

o   Pengukuran Pangsa Pasar
Cara yang dapat digunakan dalam pengukuran pangsa pasar adalah Revenue market share dan Unit market share yang dicapai perusahaan. Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) tahun 2004 menyatakan bahwa total penjualan sepeda motor melalui AISI tahun 2004 sebanyak 1.174.559 unit, sementara penjualan oleh non AISI sebanyak 124.732 unit. Sedangkan jumlah total penjualan sepeda motor Nasional pada tahun tersebut sebanyak 1.299.291 unit. Berdasarkan data tersebut maka diketahui unti market share sepeda motor untuk AISI sebesar 90.40% dan non AISI hanya sebesar 9.60%.
Apabila pada suatu industri terdapat beberapa merek produk sejenis dengan harga yang bervariasi maka Total market sales revenue adalah penjumlahan dari total revenue seluruh perusahaan yang ada dalam industry tersebut dan dihitung menggunakan nilai rata-rata hitung tertimbang (weighted arithmetic mean).

o   Melihat market share suatu merek dengan pesaing terbesar
            Relative market share dikontruksikan sebagai pangsa pasar suatu merek dengan pangsa pasar pesaing terbesarnya. Relative market share bertujuan untuk mendapatkan kekuatan pembanding di dalam pasar (competitive market power). Relative market share memberikan cara untuk melakukan benchmark (pembandingan) dari share atau brand perusahaan terhadap competitor terbesarnya. Angka yang dihasilkan oleh Relative market share menjelaskan secara nyata suatu perusahaan mempunyai kemampuan kompetisi yang dapat menyaingi competitor terbesarnya.
     Berdasarkan data AISI untuk pasar domestik (Indonesia) tahun 2004 menyatakan bahwa Yamaha sebagai perusahaan sepeda motor telah menjual sebanyak 257,260 unit dan sementara perusahaan pesaing terbesarnya yakni Honda mampu menjual sepeda motornya sebanyak 634,054 unit. Sedangkan secara Nasional penjualan sepeda motor berbagai merek pada tahun tersebut sebanyak 1.299,291 unit dan Relative market sharenya adalah 40,57%. Angka Relative market share ini menunjukan bahwa kemampuan bersaing perusahaan Yamaha terhadap pesaing terbesarnya yakni Honda mencapai 40,57%.

o   Indeks Herfindahl
Herfindahl index (HI) dapat digunakan untuk menganalisis pasar dalam menentukan tingkat konsentrasi perusahaan-perusahaan di dalam pasar dalam membentuk struktur pasar. HI dihitung dengan menjumlahkan kuadrat pangsa pasar semua perusahaan dalam industri. Adapun ketentuan dalam Indeks Herfindahl adalah :
a.       Harfindahl Index memiliki nilai 0 sampai 1,
b.      Jika HI mendekati nol maka struktur pasar dalam industri cenderung ke persaingan, 
c.       Jika HI mendekati 1 maka struktur pasar dalam industri mendekati monopoli, 
d.      Jika HI 0,60-0,70 maka struktur pasar dalam industri cenderung oligopoly.
   Menurut sumarni (2010), ada empat jenis ukuran atau jenis dalam mendefinisikan dan mengukur pangsa pasar yang ada dalam suatu pasar, ukuran pangsa pasar tersebut antara lain :
1.   Pangsa pasar keseluruhan. Pangsa pasar keseluruhan adalah penjulan suatu perusahaan yang penjualannya dinyatakan sebagai persentase dari penjualan pasar secara total atau secara keseluruhan dalam suatu industri, diperlukan 2 (dua) keputusan untuk menggunakan ini yaitu : apakah proses perhitungan pangsa pasar akan menggunakan perhitungan dalam unit penjualan atau dalam pendapatan penjualan (rupiah) untuk menyatakan pangsa pasar.
2.    Pangsa pasar yang dilayani. Pangsa pasar yang dilayani adalah persentase dari total penjualan terhadap pasar yang telah dilayani oleh suatu perusahaan, pasar yang dilayani adalah semua pembeli yang dapat dan ingin membeli produknya.
3.  Pangsa pasar relative (untuk 3 pesaing puncak). Pangsa pasar ini hanya menyatakan persentase penjualan suatu perusahaan dari penjualan gabungan 3 perusahaan pesaing tersebar dalam bidang yang sama.
4.  Pangsa pasar relative (terhadap pesaing pemimpi). Beberapa perusahaan melihat pangsa pasar mereka sebagai persentase penjualan pesaing pemimpi. Perusahaan yang memiliki pangsa pasar lebih besar 100% disebut sebagai pemimpi pasar, sementara perusahaan yang memiliki pangsa pasar tepat 100% berarti perusahaan tersebut pemimpin pasar yang ada bersama-sama.


Senin, 31 Juli 2017

Pengembangan Ide Proyek

PENGEMBANGAN IDE PROYEK


   A.    Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan 
                  Mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan. Informasi yang akurat, dapat diandalkan dan mencukupi sangat dibutuhkan supaya:
1.    Perencanaan dapat berjalan efektif dan efisien;
2.   Waspada terhadap semua faktor dan kejadian yang dapat mempengaruhi proyek, misalnya konteks lokasi proyek;
3.   Memahami penyebab masalah atau isu yang berkembang;
4.  Mengetahui apa yang sudah dikerjakan orang lain, guna menghindari duplikasi dan melihat peluang kerjasama yang dibutuhkan;
5.   Menjelaskan langkah yang paling sesuai untuk menanggapi kebutuhan atau mengatasi permasalahan;
6.   Membenarkan masukan dan penggunaan sumberdaya. (Setiawan, 2014).

   B.     Formulasi Proyek
Menurut Bintoro Tjokroaminoto, perencanaan ialah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan Perencanaan:
  1.    Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaan
  2.   Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan
  3.  Mengetahaui struktur organisasinya
  4.   Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
  5.   Memimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif
  6.    Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan 
  7.    Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
  8.    Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
  9.    Mengarahkan pada pencapaian tujuan
10.    Menghemat biaya, tenaga dan waktu. (ERIZA12, 2013).

   C.     Mind Mapping
Pemetaan Pikiran (bahasa Inggris Mind Mapping) adalah yaitu suatu metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan. Metode ini diperkenalkan oleh Tony Buzan pada tahun 1974, seorang ahli pengembangan potensi manusia dari Inggris.
Upaya Tony Buzan sebenarnya muncul dari pengamatannya dalam bidang perkembangan teknologi komputer pada tahun 1971. Tony Buzan berpikir, “kenapa komputer perlu manual pemakaian ribuan lembar untuk dapat beroperasi?” tetapi “Kenapa manusia sebagai makhluk berpikir bisa jauh lebih hebat.  Tanpa manual manusia bisa melakukan rekayasa dan tindakan yang dahsyat, misalnya mengubah dunia? Perbedaan kemampuan antara komputer dan manusia itu Tony Buzan kemudian mengeksplorasi daya pikir manusia dengan merekayasa model pengembangan potensi manusia yang disebutnya Pemetaan Pikiran.
Pemetaan Pikiran saat ini sudah dikenal luas di berbagai bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM). Penerapannya mencakup manajemen organisasi, penulisan, pembelajaran, pengembangan diri, dll. Namun, yang paling potensial adalah dalam bidang pengembangan diri. 'Pemetaan pikiran' dibuat dengan menggunakan tiga pensil/bolpoin berbeda warna(minimal) dan akar pemetaan pikiran harus memiliki 3 cabang(minimal) yang mengandung kata kunci yang singkat. (wikipedia, 2014).
      Beberapa manfaat metode pencatatan menggunakan Mind mapping, antara lain:
1.      Tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena dinyatakan di tengah.
2.   Level keutamaan informasi teridentifikasi secara lebih baik. Informasi yang memiliki kadar kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama.
3.      Hubungan masing-masing informasi secara mudah dapat segera dikenali.
4.      Lebih mudah dipahami dan diingat.
5.  Informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak keseluruhan struktur Mind mapping, sehingga mempermudah proses pengingatan.
6.      Masing-masing Mind mapping sangat unik, sehingga mempermudah proses pengingatan.
7.      Mempercepat proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci. (Hari, 2016).

     Kelebihan dan Kekurangan mind mapping:
     Kelebihan saat menggunakan teknik mind mapping ini, yaitu :
1.     Cara ini cepat

2.     Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda

3.     Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.

4.     Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.

     Kekurangan model pembelajaran mind mapping:
1.      Hanya siswa yang aktif yang terlibat

2.      Tidak sepenuhnya murid yang belajar.

3.      Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan


Senin, 24 Juli 2017

Materi TIM KERJA (KPTKJ)

Tim Kerja

A.    Definisi Tim Kerja
Tim merupakan kumpulan dari beberapa orang yang bekerja sama secara solid yang terlihat oleh system dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

B.     Mengapa Dibentuk Tim :
-          Menyelesaikan pekerjaan agar lebih mudah dan cepat
-          Saling bekerja sama
-          Menciptakan rasa aman
-          Diakui status (pengakuan)
-          Interaksi dan Afiliasi
-          Kekuasaan
-          Menciptakan lingkungan kekeluargaan
 
Tahapan Pembentukan Kelompok
C.     Tahap-Tahap Pembentukan Kelompok
Dalam suatu organisasi ataupun perusahaan, selain terdapat Struktur Organisasi yang formal, diperlukan juga membentuk kelompok kerja dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang dihadapinya ataupun mengerjakan suatu proyek khusus. Anggota dari kelompok kerja tersebut dapat berasal dari satu departemen itu sendiri maupun berasal dari beberapa departemen (antar departemen). Dalam pembentukan kelompok atau Tim, terdapat tahap-tahap yang harus dilewatinya hingga akhirnya mencapai tujuan dari pembentukan kelompok ataupun Tim tersebut.
Tahap-tahap Perkembangan Kelompok yang dimaksud tersebut pertama kali diperkenalkan oleh Bruce Tuckman pada tahun 1965. Menurut Bruce Tuckman, Terdapat 4 Tahapan dalam perkembangan Kelompok yaitu Forming (Pembentukan), Storming (Timbulnya Konflik), Norming (Normalisasi) dan Performing (berkinerja). Kemudian pada tahun 1977, Bruce Tuckman beserta Mary Ann Jensen menambahkan Adjourning (Pembubaran) pada tahap setelah Performing hingga menjadi 5 Tahap Perkembangan Kelompok.
·        5 Tahap Pembentukan Kelompok
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai 5 (lima) Tahap Perkembangan Kelompok yang dimaksud oleh Bruce Tuckman :
  1. Tahap Pembentukan (Forming)
Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pembentukan kelompok kerja, para anggota mulai mempelajari tugas yang diberikan dan berkenalan dengan anggota lainnya. Tahap Forming ini dikarakteristikkan oleh banyaknya ketidakpastian, para anggota kelompok masih tidak terlalu jelas mengenai tujuan dan objective kelompok, merasa kebingungan, masih menyembunyikan perasaan masing-masing, keterlibatannya masih kurang.
  1. Tahap timbulnya Konflik (Storming)
Tahap kedua adalah Tahap timbulnya konflik yang menurut Tuckmen disebut dengan Storming. Para anggota mulai bekerja tetapi mereka cenderung akan mempertahankan pendapat mereka sendiri, menolak batasan-batasan yang ditetapkan oleh Kelompok terhadap Individu mereka.  Tahap Storming ini dikarakteristikan oleh konflik Intra Kelompok. Beberapa tanda-tanda bahwa Kelompok berada di Tahap Storming adalah timbulnya kemarahan, perasaan menyebalkan, ketidaknyamanan, terjadinya adu pendapat/konflik dan kegagalan.
  1. Tahap Normalisasi (Norming)
Tahap ketiga adalah Tahap Normalisasi (Norming) yaitu Tahap terbentuk hubungan yang dekat antar anggota kelompok dan menetapkan aturan-aturan serta menemukan cara komunikasi yang tepat supaya dapat membantu mereka mencapai tujuan yang diinginkan. Tanda-tanda Kelompok berada di Tahap Norming adalah adanya peninjauan ulang dan penjelasan mengenai Objective/Tujuan Kelompok, timbulnya persahabatan dan kerjasama antar anggota kelompok, mulai dapat mendengar pendapat anggota lain serta dapat mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan.
  1. Tahap berkinerja (Performing)
Tahap keempat adalah Tahap berkinerja (Performing) dimana semua anggota kelompok telah dapat bekerja dan berfungsi secara penuh. Pada tahap ini, semua anggota memiliki kebersamaan, Percaya diri, kreatif, Inisiatif dan semangat yang tinggi serta Sukses.

  1. Tahap Pembubaran (Adjourning)
Tahap ini dikhususkan untuk kelompok-kelompok kerja yang bersifat sementara. Setelah suatu proyek selesai ataupun suatu permasalahan berhasil dituntaskan, kelompok kerja tersebut akan dibubarkan.
Keunggulan dari teori ini adalah menjadi suatu pedoman dalam pembentukan suatu kelompok. Sementara itu keterbatasannya antara lain:
-          Model ini didesain untuk menjelaskan tahap-tahap yang terjadi pada kelompok dengan ukuran kecil.
-     Pada kenyataannya, proses kelompok tidak linear seperti penjelasan pada teori Tuckman, namun lebih bersifat siklus.
-        Karakteristik tiap tahap tidak selalu seperti itu. Karena model ini berkaitan dengan perilaku manusia, maka kadang tidak jelas ketika sebuah kelompok berpindah dari satu tahap ke tahap lainnya. Mungkin saja terjadi tumpang tindih antar tahap tersebut.
-          Model ini tidak memperhitungkan peranan yang harus diambil individu dalam kelompok.
-          Tidak ada pedoman mengenai jangka waktu mengenai perpindahan dari satu tahap ke tahap lainnya.

D.    Pengertian dan Karakteristik Kelompok
Sebagai makhluk sosial, manusia cenderung  hidup dengan cara berkelompok. Berbagai kelompok manusia bisa ditemukan di atas permukaan bumi ini. Dasar pandangan dalam membentuk kelompok itu sendiri bisa berdasarkan dari berbagai macam hal. Mulai dari kelompok orang yang mempunyai hobi yang sama, aktivitas yang sama, sampai kelompok orang yang berasal dari suatu daerah yang sama. Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi (Cartwright&Zander, 1968; Lewin, 1948).
Karakteristik Kelompok (Sorsyth, 1979), yaitu:
1. Interaksi → Fisik, verbal, nonverbal, emosional
2. Struktur → Pola hubungan yang stabil diantara anggota
- Role yang telah diharapkan dan seseorang yang telah menduduki
- Norma : Aturan yang mengidentifikasi atau mendeskripsikan perilaku yang tepat
- Relasi antar anggota
3. Tujuan
- Intrinsik
- Ekstrinsik (tujuan bersama) :
a. Faktor pemersatu paling kuat (ex: olah raga)
b. Memotivasi perilaku tertentu sehingga tujuan tercapai
4. Groupness → entitavity (kesatuan) : Tingkat dimana kesatuan kekuatan tunggal menyatu
5. Ketergantungan Dinamis
E.     Beberapa Masalah Utama Dinamika TIM KERJA
       a. Pembagian Peran Kepemimpinan
           Agar suatu tim menjadi efektif suatu tim diharapkan terdiri dari orang-orang yang ditempatkan pada posisi yang benar-benar sesuai dengan kompetensinya. Suatu kelompok harus mempunyai :
1.   Seorang pemimpin (ketua), yaitu seorang pemikir yang disiplin bertugas mengkoordinir tim, memelihara keseimbangan usaha, dan mencadi titik tumpu tim dalam menjaga posisi mereka.
2.      Seorang pembentuk, orang yang memiliki kemampuan untuk memberikan dinamika dan pengarahan kepada tim. Menyediakan motivasi dan kreatifitas.
3.      Seorang pemikir, yang dapat menyediakan gagasan bagi kemajuan tim.
4.      Seorang pengevaluasi, yang dapat mengevaluasi permasalahan yang ada dan hasil kerja tim.
5.      Seorang penyelidik sumberdaya, yang menyediakan informasi dan jejaring sosial serta relasi.
       b. Pengambilan Keputusan dan Pemecah Masalah
       Pengambilan keputusan dan pemecah masalah biasanya merupakaninti dari tugas atau misi kelompok. Pengambilan keputusan kelompok di dalam praktek biasanya lebih banyak sulitnya dari pada mudahnya.
       c. Komunikasi
       Kelompok merupakan kumpulan dari para individu yang berinteraksi satu sama lain sehingga masalah komunikasi memegang peran sentral.
       d. Konflik Dalam Tim
           Perbedaan kepentingan dan harapan-harapan yang ada di dalam kelompok boleh jadi tidak dihindari. Hal ini berpotensi menjadi konflik sehingga sasaran yang ditetapkan gagal dicapai atau bahkan memecah belahkan kelompok itu sendiri.

F.     Teamwork
Setiap individu bergantung pada sesama individu untuk bekerja sama dan kontribusi yang efisien bagi organisasi. Tidak ada individu dapat bekerja sendiri, ia membutuhkan bantuan rekan-rekannya untuk menyelesaikan tugas secara efisien. penelitian menunjukkan bahwa hasil pekerjaan menjadi jauh lebih baik ketika individu bekerja dalam sebuah tim bukan secara individual karena setiap individu dapat berkontribusi dalam cara terbaik pada masing-masing potensinya. Dalam organisasi, individu yang memiliki minat dan spesialisasi yang sama datang bersama-sama pada platform yang sama dan membentuk teamwork.
beberapa kelebihan teamwork yaitu :
1.      Delegasi
Sebuah tim yang bekerja sama dengan baik memahami kekuatan dan kelemahan dari setiap anggota tim. Salah satu manfaat dari kerja sama tim yang kuat di tempat kerja adalah bahwa pemimpin tim dan anggota menjadi mahir dalam membagi tugas sehingga pembagian tugas didasarkan pada orang-orang yang paling memenuhi syarat. Tanpa kerja sama tim yang kuat, sulit bagi manajer dan eksekutif untuk menentukan anggota staf yang terbaik dapat menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan.
2.      Efisiensi
Kelompok kerja dan tim mengembangkan sistem yang memungkinkan mereka untuk menyelesaikan tugas secara efisien dan cepat. Ketika tugas diserahkan kepada tim terlatih dan efisien, kecepatan kerja tim menjamin bahwa tugas tersebut akan selesai dengan cepat dan akurat. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil lebih banyak pekerjaan dan menghasilkan lebih banyak pendapatan tanpa harus menambah lebih banyak staf. Hal ini menjadi bermanfaat ketika tim yang efisien dari berbagai departemen bekerja sama. Setiap tim sangat menyadari kemampuan sendiri dan kelompok dapat bekerja sama secara efektif, jauh dibandingkan apabila dilakukan oleh kelompok yang tidak terbiasa bekerja sama.
3.      Ide
Tim di tempat kerja sering bertemu untuk membahas bagaimana mengatasi masalah perusahaan. Ketika sebuah tim bekerja sama dengan baik, memungkinkan anggota staf untuk merasa lebih nyaman dalam menawarkan saran. Anggota tim terbiasa memproses informasi, yang dibahas dengan ide-ide kreatif, dan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan dari berbagai saran yang datang dari tim yang efektif.
4. Dukungan
Ada tantangan bagi setiap orang di tempat kerja manapun, dan lingkungan tim yang kuat dapat bertindak sebagai mekanisme dukungan untuk anggota staf. Anggota kelompok kerja dapat saling membantu meningkatkan kinerja mereka dan bekerja sama untuk meningkatkan profesionalitas mereka. Anggota tim juga bisa saling mengandalkan satu sama lain dan memiliki rasa saling percaya. Ikatan seperti ini terasa penting ketika tim menghadapi tantangan yang sangat sulit atau jika grup tersebut dipaksa untuk berurusan dengan hilangnya anggota tim, saat masih harus tetap berusaha untuk mempertahankan produktivitas.
G.    Implikasi Manajerial 
Dalam kamus besar bahasa Indonesia implikasi mempunya arti yaitu akibat.kata implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek salah satu aspek yang akan saya bahas kali ini implikasi manajerial.
Dalam manajemen sendiri terdapat 2 implikasi yaitu :
1.      Implikasi procedural
meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan
formulasi kebijakan
2.      Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan
perumusan tindakan.
Jadi implikasi manajerial memiliki arti Proses Pengambilan Keputusan Partisipatif dalam Organisasi manajerial yang baik.
Teori Managerial Grid, Teori ini dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”.
      Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
1. Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
2. Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
3. Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
4. Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai faktor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
5. Middle Road
artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas
dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi.