Rabu, 30 Maret 2016

Cara setting IP di Debian

Cara Setting IP di Debian 6

§  Masuk root dengan mengetik "su" dan kemudian masukkan password root-nya
§  Setelah itu,ketikkan "nano /etc/network/interfaces",lalu tekan ENTER
§  Kemudian,kita akan masuk dalam halaman pensettingan IP seperti ini .


§  Ubah dan sesuaikan seperti screenshoot ini :


§  Setelah dirasa betul,simpan dengan CTRL+X,tekan Y,lalu tekan ENTER.
§  Lalu restart interface dengan mengetik "/etc/init.d/networking restart".


§  Kemudian cek dengan mengetik "ifconfig" dan akan tampil seperti berikut ini :


§  Kalau IP di eth0 sudah sesuai dengan yang agan setting maka settingan sudah benar.Kalau belum coba cek lagi di /etc/network/interfaces.


Kamis, 10 Maret 2016

Tutorial CLI Tracer

Tutorial Dasar Cisco Packet Tracer
COMMAND-COMMAND CLI ROUTER CISCO


Router>enable
Router#configure terminal

Dua perintah di atas untuk memulai konfigurasi pada router, konfigurasi pada router cisco dapat dilakukan ketika masuk ke global configuration yang di tandai dengan “Router(config)#”
Setting Network interface


Router(config)#interface serial 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown

Interface serial 0/0 dapat di ganti dengan port yang ingin di konfigurasi, dan gunakan perintah ip address, lalu lakukan restart pada interface tersebut dengan perintah no shutdown.
Perintah no  pada CLI cisco berfungsi seperti inverse atau kebalikan suatu perintah. Shutdown berarti mematikan interface, no shutdown menyalakan interface, ip address  menambah alamat IP, no IP address menghilangkan alamat IP

Router(config-if)#exit

exit untuk naik satu tingkat ke global configuration, perintah end berfungsi untuk keluar dari global configuration.


Static Routing


Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.1.2

dengan format command ip route , static hanya mengubungkan jaringan yang tidak terkoneksi secara langsung. Contoh sederhana seperti ini. dan next hop merupakan IP host di router yang terhubung langsung dengan jaringan yang sama, untuk digunkana semacam gateway pada tabel routing.




pada gambar di atas, Router0 terhubung langsung dengan jaringan 1.0 maka pada table routing Router0 perlu di tambahkan jaringan 2.0 agar dikenali. Begitu juga sebaliknya dengan Router3 yang terhubung langsung dengan jaringan 2.0
Sedangkan pada Router1 (yang di tengah) tidak perlu di tambahkan static route, karena kedua jaringan tersebut sudah dikenali oleh router tersebut.


Dynamic Routing

Rip Version 1

Protokol ini menggunakan algoritma distance vector protocol, RIP adalah routing vektor jarak-protokol, yang menggunakan hop sebagai metrik routing. RIP mencegah routing loop dengan menerapkan batasan pada jumlah hop diperbolehkan dalam path dari sumber ke tempat tujuan. Jumlah maksimum hop diperbolehkan untuk RIP adalah 15. setelah 15 hop akan di anggap unreachable.
RIP v1 mengunakan hanya classful routing, classful adalah suatu protocol dimana protocol ini tidak membawa  informasi routing mask ketika update routing atau routing advertisement dan tidak support VLSM dan subnetting.

Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 192.168.2.0

Pada global configuration masukan perintah router rip untuk memulai konfigurasi dynamic roiting. lalu masukan jaringan yang terhubung langsung dengan router. berbeda dengan static routing yang mendefinisikan jaringan yang tidak terhubung langsung, pada dynamic routing yang di tambahkan adalah jaringan yang terkoneksi secara langsung, hal ini dapat di hitung dari berapa jumlah "kaki" atau interface router yang up.

RIP Version 2

Merupakan protokol pengembangan dari RIP v1, pada RIP version 2 ini masih menggunkana algoritma link state yang menghitung hops sbagai acuan untuk mencari jalur terdekat dan dengan batas masih sama yaitu 15 hop untuk mencegah over looping / packet tidak pernah sampai ke tujuan.

Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 192.168.1.5

pada RIP version 2 sudah di dukung dengan subnetting, tidak seperti RIP version 2 yang tidak bisa dilakukan subnetting.


EIGRP

EIGRP adalah propietary (milik) Cisco, di rilis pada tahun 1992.  oleh karena itu protocol ini  HANYA bisa di gunakan untuk sesama Cisco router saja. EIGRP mempunyai semacam ”metric” alias ukuran tersendiri dalam menentukan jarak atau menentukan arah yang tepat untuk mengirimkan packet yang disebut Diffusing Update Algorithm (DUAL)

Ciri EIGRP
  • Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut
  • Waktu convergence yang cepat.
  • Mendukung VLSM
  • Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing (Advanced distance vector).


Istilah dan command di EIGRP


1. Process ID / Autonomous system number

Router (config) #router eigrp 1

Process ID untuk merepresentasikan routing protocol yang sedang berjalan pada router
Angka “1” merepresentasikan proses EIGRP yang berjalan pada router ini


2. Wildcard

Wildcard mask sebagai inverse dari subnet mask Inverse dari subnet mask 255.255.255.252 adalah 0.0.0.3

                                255.255.255.255
                                255.255.255.252
                                ----------------------- -
                                0. 0. 0. 3 


maka didapat Wildcard mask


3. Network
R2 (config-router) #network (192.168.10.8) (Wildcard Mask)
R2 (config-router) #network 192.168.10.8 0.0.0.3 




Perintah tambahan CLI cisco


Router(config)#no ip domain-lookup
Disable DNS lookup pada router


Router(config)#enable secret cisco
Memberikan password enable pada router dengan format enable secret [password kamu]


Router#show running-config
Melihat configurasi  apa saja yang sudah dilakukan pada router.


Router#show ip route
melihat daftar tabel routing pada router.


Router#copy running-config startup-config
Menyimpan settingan router pada NVRAM, jadi ketika router reboot konfigurasi tidak hilang.

Router(config)#hostname R1

Merubah hostname atau nama router

R1(config)#banner motd c

.....[Enter text message].... c
Membuat welcome banner, text yang akan tampil saat pertama kali booting




 Konfigurasi Line pada router


Bentuk fisik dari router cisco secara umum adalah sebuah mesin yang tidak mempunyai layar seperti komputer, karena itu untuk melakukan konfigurasi CLI pada router ada dua Line yang dapat digunakan oleh admin, yaitu Line Console dan Telnet. Console dilakukan dengan menghubungkan kabel console router ke port Console komputer dan membuka hyperterminal pada win XP dan melakukan konfigurasi.Pada telnet admin melakukan perintah telnet untuk mengkonfigurasi router cisco.


Command Line Console


Router(config)#line console 0
Router(config-line)#password cisco
Router(config-line)#login
Router(config-line)#logging synchronous
Router(config-line)#exec-timeout 100


Line Telnet


Router(config)#line vty 0 4
Router(config-line)#password cisco
Router(config-line)#login


Pertintah line console 0 maksudnya hanya mengijinkan 1 user yang terhubung pada line console, begitu juga dengan telnet, perintah line vty 0 4 berarti mengijinkan 5 user yang dapat secara bersamaan terhubung dengan router dengan telnet. Jumlah maksimum user yang terhubung dengan line vty adalah 15.



TIPS-TIPS Penggunaan Packet Tracer


1. Jika ingin mengulang perintah yang sudah pernah di ketik di CLI router gunakan tombol arah panah atas pada keyboard (tidak perlu ketik ulang dari awal). 
2. Gunakan tanda tanya “?” jika ingin mengetahui perintah apa saja yang bisa di jalankan beserta penjelasanya.
3. Gunakan tombol TAB pada keyboard jika lupa tulisan perintah, atau perintah terlalu panjang. Secara otomatis perintah akan di sempurnakan sendiri.
4. Jika salah ngetik biasanya router akan mencari command tersebut yang mebuat harus menunggu agak lama, hal ini dapat di antisipasi dengan men-disable DNS lookup seperti command di atas, tapi jika kejadian buruk terjadi sepeti ini





5. Tekan ctrl+shift+6 agar bisa kembali dan tidak menunggu.